Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Halo! Selamat datang di JimAuto.ca! Siap menambah pengetahuanmu tentang dunia komunikasi? Kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dan sering digunakan, baik dalam dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari: wawancara. Pernahkah kamu merasa gugup saat akan diwawancarai atau bingung bagaimana mempersiapkan diri? Tenang, kamu tidak sendirian!

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pengertian wawancara menurut para ahli. Kita tidak hanya akan memberikan definisi-definisi formal yang mungkin terdengar membosankan, tetapi juga akan menjelaskannya dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti. Tujuannya adalah agar kamu benar-benar paham apa itu wawancara, mengapa wawancara penting, dan bagaimana cara melakukan wawancara yang efektif.

Jadi, siapkan secangkir kopi atau teh favoritmu, duduk yang nyaman, dan mari kita mulai petualangan kita menjelajahi dunia wawancara! Artikel ini akan menjadi panduan lengkapmu untuk memahami pengertian wawancara menurut para ahli dari berbagai sudut pandang.

Apa Sebenarnya Wawancara Itu? Menjelajahi Definisi dari Berbagai Perspektif

Wawancara: Lebih dari Sekadar Tanya Jawab

Secara sederhana, wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih, di mana satu pihak mengajukan pertanyaan dan pihak lain memberikan jawaban. Namun, pengertian wawancara menurut para ahli jauh lebih kompleks daripada itu. Wawancara adalah proses interaktif yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi, menggali wawasan, atau bahkan menilai kepribadian seseorang.

Banyak orang menganggap wawancara hanya sebagai formalitas dalam proses rekrutmen kerja. Padahal, wawancara digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari jurnalistik, penelitian, konseling, hingga hukum. Setiap bidang memiliki tujuan dan pendekatan wawancara yang berbeda.

Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks di mana wawancara dilakukan. Apakah wawancara tersebut bertujuan untuk mencari informasi yang akurat, memahami perspektif seseorang, atau menilai kemampuan dan keterampilan? Dengan memahami konteksnya, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mencapai tujuan wawancara yang diinginkan.

Definisi Wawancara Menurut Para Ahli Komunikasi

Beberapa ahli komunikasi mendefinisikan wawancara sebagai bentuk komunikasi interpersonal yang terstruktur, dengan tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, Stewart dan Cash (2018) menekankan bahwa wawancara melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal yang kompleks, yang mempengaruhi hasil wawancara. Mereka juga menekankan pentingnya persiapan yang matang dan kemampuan mendengarkan yang baik.

Ahli lain, seperti Gorden (1992), mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan tatap muka antara dua orang atau lebih, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan topik tertentu. Gorden menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka.

Intinya, pengertian wawancara menurut para ahli komunikasi adalah proses interaktif yang melibatkan berbagai aspek komunikasi, seperti verbal, nonverbal, mendengarkan, dan membangun hubungan.

Wawancara dalam Konteks Psikologi

Dalam bidang psikologi, wawancara sering digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Wawancara psikologis dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti diagnosis, konseling, dan penelitian.

Ahli psikologi seperti Patton (2002) menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk menciptakan suasana yang aman dan terpercaya. Hal ini penting agar yang diwawancarai merasa nyaman untuk berbagi informasi yang sensitif atau pribadi.

Selain itu, wawancara psikologis juga sering menggunakan teknik-teknik khusus, seperti pertanyaan terbuka, refleksi, dan klarifikasi, untuk membantu yang diwawancarai untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaannya secara lebih mendalam. Jadi, dalam konteks ini, pengertian wawancara menurut para ahli psikologi adalah alat untuk memahami kondisi mental dan emosional seseorang.

Jenis-Jenis Wawancara: Dari Formal Hingga Santai

Wawancara Kerja: Mempersiapkan Diri untuk Kesuksesan

Wawancara kerja mungkin adalah jenis wawancara yang paling umum. Tujuannya adalah untuk menilai apakah kandidat memenuhi syarat untuk posisi yang dilamar. Wawancara kerja biasanya melibatkan pertanyaan tentang pengalaman kerja, keterampilan, pendidikan, dan kepribadian kandidat.

Ada berbagai jenis wawancara kerja, seperti wawancara tatap muka, wawancara telepon, wawancara video, dan wawancara panel. Setiap jenis wawancara memiliki tantangan dan strategi persiapannya masing-masing. Penting untuk melakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar, mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum, dan berpakaian rapi.

Selain itu, penting juga untuk menunjukkan antusiasme dan minat terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Ajukan pertanyaan yang relevan di akhir wawancara untuk menunjukkan bahwa kamu tertarik dan terlibat. Ingatlah, wawancara kerja adalah kesempatan untuk menjual diri dan menunjukkan mengapa kamu adalah kandidat terbaik.

Wawancara Berita: Menggali Informasi dari Sumber Terpercaya

Wawancara berita adalah jenis wawancara yang dilakukan oleh jurnalis untuk mendapatkan informasi tentang suatu peristiwa atau isu. Pewawancara berita biasanya mewawancarai saksi mata, ahli, atau tokoh masyarakat yang memiliki informasi relevan dengan topik berita.

Tujuan dari wawancara berita adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan objektif, yang dapat digunakan untuk menyusun laporan berita yang informatif dan berimbang. Pewawancara berita biasanya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dan mendalam, serta menantang pernyataan-pernyataan yang kontradiktif atau tidak jelas.

Selain itu, pewawancara berita juga harus pandai menggali informasi dari sumber yang mungkin enggan untuk berbicara. Teknik-teknik seperti membangun kepercayaan, menunjukkan empati, dan mengajukan pertanyaan terbuka dapat membantu pewawancara untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Jadi, wawancara berita adalah bagian penting dari proses jurnalistik yang bertanggung jawab.

Wawancara Penelitian: Mengumpulkan Data untuk Analisis

Wawancara penelitian adalah jenis wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk tujuan penelitian. Wawancara penelitian dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok, dan dapat menggunakan berbagai metode, seperti pertanyaan terstruktur, pertanyaan semi-terstruktur, atau pertanyaan terbuka.

Tujuan dari wawancara penelitian adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan komprehensif tentang topik penelitian. Pewawancara penelitian biasanya menggunakan teknik-teknik khusus, seperti probing, clarification, dan reflection, untuk membantu partisipan untuk mengeksplorasi pengalaman dan perspektif mereka secara lebih mendalam.

Data yang dikumpulkan dari wawancara penelitian kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola, tema, atau tren yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Wawancara penelitian adalah alat yang ampuh untuk memahami fenomena sosial yang kompleks.

Mengapa Wawancara Penting? Lebih dari Sekadar Formalitas

Alat Komunikasi yang Efektif

Wawancara merupakan alat komunikasi yang sangat efektif karena memungkinkan interaksi langsung antara pewawancara dan yang diwawancarai. Hal ini memungkinkan pewawancara untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi, menggali informasi lebih dalam, dan memahami konteks jawaban.

Selain itu, wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk mengamati bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang diwawancarai, yang dapat memberikan petunjuk tambahan tentang perasaan dan pikiran mereka. Dengan demikian, wawancara dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif daripada metode pengumpulan data lainnya, seperti survei atau kuesioner.

Memperoleh Informasi yang Mendalam

Wawancara memungkinkan pewawancara untuk memperoleh informasi yang mendalam dan detail tentang suatu topik. Pewawancara dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang mendorong yang diwawancarai untuk berbagi pengalaman, pandangan, dan pengetahuan mereka secara rinci.

Hal ini sangat berguna dalam penelitian kualitatif, di mana tujuan utamanya adalah untuk memahami makna dan interpretasi yang diberikan oleh individu terhadap suatu fenomena. Wawancara memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam dan mendapatkan pemahaman yang kaya dan nuanced tentang topik yang diteliti.

Membangun Hubungan dan Kepercayaan

Wawancara merupakan kesempatan untuk membangun hubungan dan kepercayaan antara pewawancara dan yang diwawancarai. Dengan menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka, pewawancara dapat mendorong yang diwawancarai untuk berbagi informasi yang sensitif atau pribadi.

Hubungan yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai dapat meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh, karena yang diwawancarai akan merasa lebih nyaman untuk jujur dan terbuka. Hal ini sangat penting dalam wawancara psikologis atau konseling, di mana kepercayaan dan keterbukaan merupakan kunci keberhasilan.

Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Melakukan Wawancara yang Efektif

Kemampuan Mendengarkan Aktif

Kemampuan mendengarkan aktif adalah keterampilan yang paling penting dalam melakukan wawancara yang efektif. Mendengarkan aktif berarti tidak hanya mendengar kata-kata yang diucapkan oleh yang diwawancarai, tetapi juga memahami makna, perasaan, dan niat yang terkandung di dalamnya.

Mendengarkan aktif melibatkan fokus penuh pada yang diwawancarai, menunjukkan minat dan empati, serta menghindari interupsi atau penilaian. Pewawancara yang mendengarkan aktif akan dapat mengajukan pertanyaan yang relevan dan menggali informasi lebih dalam.

Kemampuan Bertanya yang Efektif

Kemampuan bertanya yang efektif adalah keterampilan penting lainnya dalam melakukan wawancara yang sukses. Pewawancara harus mampu mengajukan pertanyaan yang jelas, relevan, dan mendorong yang diwawancarai untuk memberikan jawaban yang detail dan informatif.

Ada berbagai jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam wawancara, seperti pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, pertanyaan probing, dan pertanyaan klarifikasi. Pewawancara harus memilih jenis pertanyaan yang sesuai dengan tujuan wawancara dan konteks percakapan.

Kemampuan Membangun Hubungan dan Empati

Kemampuan membangun hubungan dan empati adalah keterampilan yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka dalam wawancara. Pewawancara harus mampu menunjukkan minat dan perhatian yang tulus terhadap yang diwawancarai, serta memahami perspektif dan pengalaman mereka.

Dengan membangun hubungan yang baik, pewawancara dapat mendorong yang diwawancarai untuk berbagi informasi yang lebih jujur dan terbuka. Hal ini akan meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh dan mencapai tujuan wawancara yang diinginkan.

Ringkasan Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli dalam Tabel

Ahli Definisi Wawancara Fokus Utama
Stewart & Cash (2018) Komunikasi interpersonal terstruktur dengan tujuan tertentu, melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal yang kompleks. Persiapan matang, kemampuan mendengarkan, komunikasi verbal dan nonverbal.
Gorden (1992) Pertemuan tatap muka antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan topik tertentu. Membangun hubungan baik, menciptakan suasana nyaman dan terbuka.
Patton (2002) Pengumpulan data tentang pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang, sering digunakan dalam bidang psikologi. Membangun hubungan yang aman dan terpercaya, menggunakan teknik-teknik khusus.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

  1. Apa itu wawancara menurut ahli yang paling sering dikutip? Wawancara adalah percakapan terstruktur untuk mendapatkan informasi.
  2. Apa tujuan utama wawancara? Mengumpulkan informasi, menggali wawasan, atau menilai kepribadian.
  3. Apa saja jenis-jenis wawancara yang umum? Wawancara kerja, berita, dan penelitian.
  4. Mengapa wawancara penting dalam proses rekrutmen? Menilai kecocokan kandidat dengan posisi yang dilamar.
  5. Apa itu wawancara terstruktur? Wawancara dengan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya.
  6. Apa itu wawancara tidak terstruktur? Wawancara dengan pertanyaan yang fleksibel dan spontan.
  7. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk wawancara kerja? Riset perusahaan, latihan menjawab pertanyaan, berpakaian rapi.
  8. Apa itu "STAR method" dalam wawancara kerja? Teknik menjawab pertanyaan dengan format Situasi, Tugas, Aksi, dan Hasil.
  9. Apa yang harus dihindari saat wawancara? Berbohong, bersikap negatif, atau tidak menunjukkan minat.
  10. Mengapa penting untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara? Menunjukkan minat dan keterlibatan.
  11. Apa itu wawancara panel? Wawancara dengan beberapa pewawancara sekaligus.
  12. Bagaimana cara mengatasi gugup saat wawancara? Bernapas dalam-dalam, persiapkan diri dengan baik, dan percaya diri.
  13. Apa perbedaan wawancara kuantitatif dan kualitatif? Kuantitatif fokus pada data numerik, kualitatif fokus pada pemahaman mendalam.

Kesimpulan

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Ingatlah bahwa wawancara adalah alat komunikasi yang powerful yang dapat digunakan dalam berbagai bidang. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar wawancara dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, kamu dapat menjadi pewawancara yang efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Terima kasih sudah berkunjung ke JimAuto.ca! Jangan lupa untuk kembali lagi untuk artikel-artikel menarik lainnya tentang komunikasi, pengembangan diri, dan topik-topik menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Scroll to Top